
Pemilihan warna dalam desain grafis merupakan salah satu tahap yang penting. Kesalahan dalam pemilihan warna bisa membuat desain kurang menarik. Maka dari itu, pemilihan warna harus dipikirkan dengan matang.
Paket Kelas Istimewa

Pertajam skill adobe hanya dengan Rp149rb untuk 3 Kelas Premium di Pixel Ninja! Hanya sampai 31 Desember 2022!
Beli Sekarang!Salah satu cara agar kita bisa memilih warna dengan tepat adalah dengan memahami teori warna. Lantas, apa itu teori warna dan mengapa penting untuk dipahami oleh para desainer grafis? Untuk mengetahuinya, simak artikel ini dengan seksama.
Pengertian Teori Warna
Teori warna atau color theory adalah perpaduan sains, psikologi, dan emosi yang menjadikan warna sebagai aspek desain yang kuat. Teori warna merupakan seni dalam menggunakan warna yang menjelaskan bagaimana manusia memandang warna dan efek visual pencampuran warna.
Teori warna menjadi pedoman yang dipakai oleh desainer grafis untuk menentukan warna yang tepat. Dengan teori warna, desainer bisa memilih pasangan warna yang enak dipandang dan menyampaikan pesan dengan baik.
Seperti yang kita tahu, setiap warna mewakili suasana hati dan mempunyai arti tersendiri. Misalnya, warna merah mewakili keberanian dan kuning mewakili kehangatan. Jika salah memilih warna, arti yang tersampaikan juga salah.
Baca Juga: Mengenal Psikologi Warna Dalam Desain Grafis
Kenapa Teori Warna Jadi Penting?
Audiens memutuskan apakah mereka menyukai suatu produk hanya membutuhkan waktu 90 detik atau kurang. Sedangkan, 90% dari keputusan tersebut hanya didasarkan pada warna. Hal ini menjelaskan bahwa teori warna sangatlah penting.
Teori warna berperan penting dalam proses branding dan marketing. Teori warna bisa membantu mempengaruhi audiens untuk melakukan aksi yang kita mau. Maka dari itu, teori warna sangat penting bagi kegiatan pemasaran.
Macam Teori Warna
Berikut dua teori warna yang bisa diterapkan oleh seorang desainer grafis.
- Roda Warna
Roda warna diciptakan oleh Sir Isaac Newton berdasarkan bagaimana cahaya memantulkan spektrum warna. Roda warna merupakan alat untuk memvisualisasikan hubungan antar warna. Roda warna terdiri dari warna primer, sekunder, dan tersier.
- Warna Primer

Warna primer membentuk dasar untuk semua warna lainnya. Setiap warna yang kita lihat, merupakan kombinasi dari warna ini. Secara tradisional, banyak yang menganggap bahwa warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa warna primer adalah magenta, cyan, dan kuning.
- Warna Sekunder
Warna sekunder adalah warna yang tercipta saat warna primer dicampur. Ada tiga warna sekunder yaitu oranye, ungu, dan hijau. Oranye adalah percampuran antara warna merah dan kuning. Warna ungu adalah pencampuran warna biru dan merah. Sedangkan, warna hijau adalah percampuran antara warna kuning dan biru.
- Warna Tersier
Warna tersier adalah warna yang dibuat dari pencampuran warna primer dan sekunder. Contohnya adalah warna chartreuse yang merupakan pencampuran warna kuning dan hijau.
2. Skema Warna
Menggunakan roda warna, desainer mengembangkan skema warna untuk materi pemasaran. Skema warna merupakan cara menggunakan roda warna untuk memilih paduan warna yang harmonis.
- Warna Komplementer
Warna komplementer adalah warna yang berada pada posisi berlawan pada skema warna. Contoh warna ini adalah oranye dan biru, merah dan hijau. Dua warna yang kontras dan tajam dapat membuat citra lebih menonjol.

- Warna Analog
Warna analog menampilkan tiga warna yang saling berdampingan pada skema warna. Warna analog menciptakan suasana yang sangat kohesif, terpadu dan menyenangkan mata.

- Warna Triadik
Warna triadik berada tersebar secara merata di sekitar skema warna dengan bentuk segitiga sama sisi. Warna ini cenderung sangat cerah dan dinamis. Penggunaannya menciptakan kontras dan harmoni visual secara bersamaan.

Arti Warna
Warna berbeda juga membawa simbolisme emosional yang berbeda. Berikut beberapa arti warna:
- Merah: Dikaitkan dengan kekuatan, keberanian, gairah, energi, dan dapat membantu mendorong audiens untuk mengambil tindakan.
- Oranye: Melambangkan kegembiraan dan antusiasme serta memberikan pesan yang positif.
- Kuning: Melambangkan kehangatan, kebahagiaan, dan kecerdasan.
- Hijau: Melambangkan pertumbuhan, ambisi, dan dapat memberikan kesan bahwa brand tengah naik daun.
- Biru: Melambangkan ketenangan, kepercayaan diri, dan merujuk pada rasa damai dan percaya diri.
- Hitam: Melambangkan kekuatan dan misteri.
- Putih: Memberikan aspek keamanan dan kemurnian.
Tips Memilih Warna
- Gali Inspirasi
Agar kamu bisa menemukan inspirasi, kamu bisa mencari referensi. Misalnya kamu bisa melihat desain serupa di internet, media sosial, dan lainnya. Dengan demikian, kamu bisa menemukan inspirasi yang cocok untuk desainmu.
- Tetapkan Suasana
Tips kedua dalam memilih warna adalah menetapkan suasana. Sebelumnya, telah dibahas bahwa setiap warna bisa mempengaruhi suasana. Maka dari itu, tetapkanlah dulu suasana yang kamu mau sebelum memilih warna.
- Pertimbangkan Konteks Warna
Selain mempertimbangkan suasana, kamu juga harus mempertimbangkan konteks warna dalam membuat desain grafis. Arti warna mungkin saja sedikit berubah tergantung dari konteks desain yang kamu buat.
- Gunakan Aturan 60-30-10
Ini adalah aturan untuk menggunakan 60% warna primer, 30% warna sekunder, dan 10% warna tersier. Dengan menggunakan aturan ini, kamu bisa mengkombinasikan warna dalam desain grafis secara lebih seimbang.
- Membuat Beberapa Draft Desain
Tips terakhir dalam memilih warna adalah dengan membuat draft desain. Kamu bisa melakukan exercise dengan mencoba memadu-padankan beberapa jenis warna dalam teori warna. Misalnya, kamu mencoba menggunakan warna komplementer dan triadik. Setelah selesai membuat draft, kamu bisa menilai dan memilih satu jenis warna yang cocok.
Nah, demikianlah penjelasan tentang pentingnya teori warna dalam dunia desain grafis. Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang desainer grafis, kamu harus memahami teori warna yang telah dijelaskan sebelumnya.
Ikut Kelas Pixel Ninja untuk Bisa Jago dalam Desain Grafis
Warna mempunyai arti tertentu dan salah satu elemen dari identitas brand dari sebuah perusahaan. Jika warna yang kamu terapkan dalam desain tidak tepat dan akurat, maka perusahaan tidak akan puas dengan hasil kerjamu.
Kabar baiknya, kamu bisa mengasah skill desain dan mempelajari teori warna di Kelas Pixel Ninja by Kuncie. Ada banyak pilihan kelas yang bisa kamu ambil, misalnya fundamental graphic design, digital imaging, 3D design, UI/UX design, dan banyak lainnya.
Di Kelas Pixel Ninja by Kuncie, kamu bisa mendapat berbagai promo menarik. Lalu, kamu akan mendapat materi pembelajaran secara lengkap dengan akses seumur hidup. Tak hanya itu, kamu juga akan dibimbing oleh mentor berpengalaman dan mendapat sertifikat. Nah, tunggu apa lagi? Ayo, daftarkan dirimu sekarang juga!