Select Your Favourite
Category And Start Learning.

Cara Membuat Portofolio Graphic Design Agar Dilirik Perusahaan

Desainer grafis adalah profesi yang populer di kalangan fresh graduate saat ini. Pasalnya, profesi desainer grafis banyak dibutuhkan di berbagai bidang demi memenuhi kebutuhan di era digital. 

Paket Kelas Istimewa

kursus adobe

Pertajam skill adobe hanya dengan Rp149rb untuk 3 Kelas Premium di Pixel Ninja! Hanya sampai 31 Desember 2022!

Beli Sekarang!

Seperti yang kita tahu, mata manusia lebih tertarik melihat visual dibandingkan barisan teks. Maka dari itu, visual sangat dibutuhkan disamping teks agar audiens lebih tertarik dan tidak bosan. 

Itulah mengapa desain visual sangat dibutuhkan di era digital. Sebut saja untuk iklan di web, konten di media sosial, promo di aplikasi, dan banyak lainnya. Dengan demikian, desainer grafis sangatlah dibutuhkan untuk membuat elemen visual di berbagai platform digital. 

Sampai di sini, apakah kamu tertarik untuk menjadi seorang desainer grafis? Jika iya, kamu harus mulai mempersiapkan diri sekarang juga. Salah satu hal utama yang harus disiapkan adalah portoflio. 

Yup, portofolio sangat penting bagi seorang desainer grafis untuk mendapatkan klien atau melamar pekerjaan. Hasil kerja desainer grafis adalah elemen visual yang mana harus ditunjukkan kepada klien atau HRD agar mereka bisa tertarik untuk merekrutmu. 

Nah, apakah sekarang kamu ingin mempelajari cara membuat portofolio desain grafis? Tenang saja, artikel ini akan membahas cara menyusun portofolio desain grafis secara lengkap. Mari kita simak dengan seksama!

Mengapa Graphic Designer Butuh Portofolio?

Jika kamu masih ragu dan mempertanyakan mengapa desainer grafis membutuhkan portofolio, berikut beberapa alasan yang perlu kamu pahami. 

  • Portofolio membantu desainer grafis membangun personal branding.
  • Portofolio bisa menarik perhatian klien.
  • Portofolio bisa menunjukkan identitas dan keunikan karya.
  • Portofolio bisa memberikan gambaran gaya desain kepada klien. 

Cara Membuat Portofolio Graphic Design

Berikut beberapa cara yang harus kamu ikuti untuk membuat portofolio desain grafis.

  1. Cari Referensi

Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk membuat portofolio desain grafis adalah mencari referensi. Langkah ini tidaklah sulit. Kamu bisa mencari referensi portofolio desain grafis di berbagai platform di internet. 

  1. Pilih Platform

Setelah mencari referensi dan menemukan gaya portofolio yang paling cocok untukmu, kamu bisa memilih platform untuk membangun portofolio. Ini agar portofoliomu terkesan profesional. HRD atau calon klien pun bisa melihat karya-karya desainmu dengan mudah. 

  1. Kurasi Karya

Satu hal yang harus kamu perhatikan dalam menampilkan karya pada portofolio adalah hanya tampilkan karya terbaikmu. Maka dari itu, kamu perlu melakukan kurasi atau seleksi terhadap karyamu terlebih dahulu.

  1. Susun Alur

Membuat portofolio tidak boleh asal-asalan. Aturlah portofoliomu agar terlihat rapi dan runut. Bila perlu, buatlah alur sedemikian rupa demi memberi pengalaman terbaik kepada calon klien atau HRD saat melihat karya-karya desainmu. 

  1. Highlight Karya Terbaik 

Setelah melakukan kurasi karya, kamu juga harus meng-highlight karya terbaik dari yang terbaik.  Kamu bisa menampilkan desainmu dan memberi link di mana desain tersebut telah di-publish.

  1. Tampilkan Profil

Serupa seperti resume atau Curriculum Vitae (CV), kamu juga harus mencantumkan profilmu pada portofolio. Ceritakan tentang dirimu dan kelebihanmu secara singkat. Ingatlah bahwa kamu harus ‘menjual’ dirimu sebaik mungkin, maka kamu harus show off akan kelebihanmu. 

  1. Cantumkan Kontak

Last but not least, cantumkan kontak profesional seperti nomor telepon, email, dan link profil LinkedIn pada portofoliomu. 

Tips Membangun Portofolio Graphic Designer

Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar portofoliomu semakin ciamik!

  • Tampilkan karya yang beragam.
  • Beri deskripsi singkat tentang karyamu. 
  • Sertakan karya yang direkomendasikan kilen sebelumnya.
  • Pilih karya yang menunjukkan ciri khasmu sebagai desainer grafis. 
  • Jelaskan proses kreatif dibalik karyamu. 
  • Tambahkan project sampingan yang menunjukkan passion-mu di bidang desain. 

Baca Juga: Profesi Desain Grafis: Tanggung Jawab, Prospek Kerja, dan Gaji

Platform untuk Membuat Portofolio

Berikut beberapa platform yang bisa kamu pilih untuk membuat portofolio. 

  1. Behance

Behance adalah platform portofolio yang cukup populer di kalangan desainer grafis. Hal ini membuat banyak pencari desain mengunjungi platform ini untuk mencari desainer grafis terbaik yang mereka butuhkan.

Dengan tampilan web yang mudah sederhana dan kemudahan akses, Behance bisa dibilang menjadi tempat terbaik untuk memamerkan karyamu. Behance juga tersambung langsung dengan web-builder Prosite yang bisa kamu manfaatkan untuk menciptakan web-mu sendiri.

  1. Pixpa

Pixpa adalah platform portofolio berbasis situs website yang mudah digunakan. Kita bisa memamerkan dan memasarkan karya desain dan fotografi secara online dengan efisien dan efektif. Banyaknya fitur yang dimiliki Pixpa akan membuat portofoliomu menjadi lebih menarik. 

  1. PortfolioBox

Portfoliobox adalah website untuk membuat portofolio yang bebas iklan dan menyediakan berbagai macam template untuk digunakan. Dengan memanfaatkan template tersebut, portofoliomu akan terlihat lebih menarik. Selain itu, PortfolioBox juga memungkinkan kamu untuk menjual karya-karyamu, serta mengintergrasikan online portofolio kamu dengan Google Analytics. 

  1. FolioHD

FolioHD adalah platform portofolio self-hosted untuk kalangan desainer grafis, fotografer, seniman, dan arsitek yang menawarkan banyak fitur menarik. FolioHD juga menawarkan beberapa layanan yang bisa kamu pilih. 

  1. Carbonmade

Carbonmade adalah platform portofolio desain grafis yang memiliki sifat user-friendly dan flexible interface, sehingga mudah digunakan, bahkan untuk pemula. Carbonmade memiliki dua pilihan akses, yaitu berbayar dan gratis. Sayangnya, untuk layanan gratis, kamu hanya bisa mengunggah 5 proyek dan 35 foto saja.

  1. Coroflot

Selain menampilkan portofolio, Coroflot memungkinkanmu untuk mencari banyak lowongan kerja desain grafis yang tersedia, khususnya untuk posisi desain UI/UX. Tidak hanya itu, kamu juga dapat melihat gaji yang ditawarkan untuk posisi tersebut.  

  1. Dribbble

Dribbble adalah situs portofolio online yang mempunyai konsep unik. Kamu hanya bisa mengunggah karya jika diundang oleh seorang player, yaitu pengguna lama yang telah diundang oleh pengguna yang lebih lama lagi. Sebelum diundang oleh player, kamu hanya bisa follow dan like portfolio designer lain. Meskipun tertutup, namun konsep ini membuat portofoliomu terlihat eksklusif. 

Nah, itulah dia penjelasan tentang cara membuat portofolio desain grafis.  Selain mempersiapkan portofolio, tentu saja kamu harus mempersiapkan skill desain. Maka dari itu, kamu harus banyak belajar dan berlatih. 

Kabar baiknya, kamu bisa mengasah skill desain di Kelas Pixel Ninja by Kuncie. Ada banyak pilihan kelas yang bisa kamu ambil, misalnya fundamental graphic design, digital imaging, 3D design, UI/UX design, dan banyak lainnya. 

Di Kelas Pixel Ninja by Kuncie, kamu bisa mendapat berbagai promo menarik. Lalu, kamu akan mendapat materi pembelajaran secara lengkap dengan akses seumur hidup. Tak hanya itu, kamu juga akan dibimbing oleh mentor berpengalaman dan mendapat sertifikat. Nah, tunggu apa lagi? Ayo, daftarkan dirimu sekarang juga!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Masukkan nomor handphone kamu

Masukkan kode verifikasi kamu

Kami telah mengirimkan ke {{ phoneText }}

{{ log }}

Tidak menerima kode SMS?

Ulangi verifikasi baru dalam waktu {{ minutes >= 10 ? minutes : '0'+minutes }}:{{ countdownTimer >= 10 ? countdownTimer : '0'+countdownTimer }}

Dengan melanjutkan, kamu menyetujui
Syarat & ketentuan dan kebijakan privasi Kuncie
{{ registerText }}
{{ log }}

Pendaftaran Ditutup

Maaf, pendaftaran event live webinar ini sudah ditutup.