
Jika kamu seorang desainer grafis, kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah RGB dan CMYK, bukan? Yup, kedua istilah ini adalah jenis pewarnaan dalam dunia desain yang wajib dipahami oleh para desainer grafis.
Paket Kelas Istimewa

Pertajam skill adobe hanya dengan Rp149rb untuk 3 Kelas Premium di Pixel Ninja! Hanya sampai 31 Desember 2022!
Beli Sekarang!RGB dan CMYK memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya juga diperuntukan untuk penggunaan yang berbeda. Lantas, apakah perbedaan tersebut? Tidak usah bingung, di artikel ini akan dijelaskan secara lengkap. Mari kita simak dengan seksama.
Apa Itu RGB?
Sebelum memahami pengertian RGB, kita harus memahami terlebih dahulu bahwa dalam dunia desain grafis, terdapat dua skema warna, yaitu Subtractive dan Additive. Subtractive adalah warna yang berasal dari pigmen yang terbuat dari bahan bahan alami maupun kimia, contohnya seperti tinta ataupun cat.
Sedangkan, Addictive adalah sebuah warna yang berasal dari sebuah cahaya, seperti layaknya sebuah prisma dari warna putih menjadi berwarna warni menjadi seperti pelangi atau yang disebut spectrum. Nah, RGB merupakan warna Additive.
RGB adalah singkatan dari Red, Green, dan Blue yang artinya Merah, Hijau, dan Biru. Ketiga warna tersebut merupakan warna primer yang mana jika digabungkan akan memunculkan warna baru seperti kuning, magenta, cyan, sampai putih.
Penggunaan RGB
Karena termasuk ke dalam jenis Additive, warna RGB lebih kaya. Maka dari itu, RGB digunakan untuk keperluan digital yang ditampilkan di layar monitor. Contoh penggunaan RGB adalah visual pada konten di media sosial, aplikasi, website, dan banyak lainnya.
Apa Itu CMYK?
Jika RGB termasuk ke dalam warna Additive, maka CMYK termasuk ke dalam warna Subtractive. CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Key. Ada pula yang menyebutkan bahwa huruf ‘K’ adalah singkatan dari Black, karena warna gabungan dari Cyan, Magenta, dan Yellow menghasilkan warna yang mendekati hitam, namun sebenarnya bukan hitam sepenuhnya. Maka dari itu, warna tersebut disebut sebagai warna Key.
Penggunaan CMYK
Karena termasuk ke dalam skema warna Subtractive, CMYK digunakan untuk keperluan percetakan. Hasil desain dengan format warna CMYK nantinya akan dicetak dalam bentuk fisik. Contoh penggunaan CMYK adalah stiker, poster, gambar pada kaos, brosur, menu restoran, kartu nama, dan banyak lainnya.
Perbedaan RGB dan CMYK
Selain perbedaan yang telah dijelaskan di atas, ada pula perbedaan lainnya yang dijelaskan dalam poin-poin berikut.
- Format File
CMYK dan RGB memiliki perbedaan dalam hal format file terbaik yang bisa kamu pilih. Beda keperluan, beda pula format penyimpanannya. Jika kamu mendesain dengan warna RGB, sebaiknya kamu menyimpan dalam format file PNG, PSD, JPEG, atau GIF. Sementara itu, jika kamu menggunakan warna CMYK, sebaiknya kamu menyimpannya dalam format file PDF, AI, atau EPS.
- Rentang Numerik
RGB memiliki rentang numerik sebanyak 3×256. Sedangkan, CMYK memiliki rentang numerik sebanyak 4×100. Hal ini menyebabkan hasil warna yang dihasilkan RGB akan sulit direproduksi oleh warna CMYK.
- Jumlah Warna yang Dihasilkan
RGB dan CMYK juga memiliki jumlah warna yang berbeda. Dalam skema warna RGB, kemungkinan warna yang bisa kamu buat mencapai 16 juta warna lebih. Sedangkan, dalam CMYK, kemungkinan warna yang bisa diproduksi hanya mencapai 16 ribu saja.
Kelebihan dan Kekurangan RGB
Kelebihan RGB yang pertama adalah tingkat akurasi yang tinggi. Kedua, bisa meningkatkan kualitas foto. Ketiga, mudah untuk dipindahkan ke perangkat lain tanpa harus meng-convert ke warna lain. Terlebih, saat ini sudah banyak perangkat elektronik yang menggunakan mode pewarnaan RGB, sehingga lebih praktis.
Sedangkan, kekurangan RGB adalah warna yang kurang menyala maksimal pada hasil print out. Hal ini karena pada umumnya printer pada saat ini kebanyakan menggunakan mode pewarnaan CMYK.
Kelebihan dan Kekurangan CMYK
Kelebihan warna CMYK yang pertama adalah ekonomis, karena beberapa warna dasar dapat dihasilkan dari pencampuran warna CMYK tanpa harus membutuhkan warna utama dengan jumlah banyak. Hal ini dapat membantu menekan biaya produksi sebuah bisnis.
Sedangkan, kekurangan dari penggunaan tinta menggunakan warna CMYK seringkali dinilai kurang akurat karena hasil warna campuran CMYK biasanya kurang bisa dijangkau oleh printer atau biasanya disebut terjadinya sistem out of gamut.
Mana yang Lebih Baik?
Jika kamu bertanya-tanya, mana yang lebih baik antara RGB dan CMYK, jawabannya adalah tidak ada yang lebih baik. Keduanya punya karakteristik dan tujuan penggunaan masing-masing.
Warna RGB jika digabungkan akan menghasilkan warna putih. Sedangkan, warna CMYK jika digabungkan akan menghasilkan warna yang mendekati hitam. RGB digunakan untuk memproduksi desain konten-konten digital. Sedangkan, CMYK digunakan untuk desain konten-konten cetak.
Untuk mengubah format RGB ke CMYK atau sebaliknya tidaklah sulit. Setiap software desain sudah menyediakan fitur warna tersebut. Misalnya saja di Adobe Photoshop, kamu tinggal klik ‘image’ lalu pilih ‘RGB Color’ atau ‘CMYK Color.’
Sedangkan, jika kamu menggunakan software Corel Draw, cara untuk memilih format pewarnaan adalah sebagai berikut. Klik ‘bitmaps’ lalu ‘mode’ lalu pilih ‘RGB Color’ atau ‘CMYK Color’. Bagaimana? Mudah sekali, bukan?
Ikut Kelas Adobe untuk Bisa Jago dalam Desain Grafis
Nah, demikianlah penjelasan tentang perbedaan warna RGB dan CMYK serta kelebihan dan kekurangan. Untuk yang satu ini, desainer grafis harus memahaminya dengan baik. Dengan demikian, kamu tidak akan melakukan kesalahan dalam memilih format warna desain.
Jangan sampai kamu salah memakai format pewarnaan dalam desain. Misalnya, desainmu ditujukan untuk produk digital, tapi kamu memilih warna CMYK atau sebaliknya, desainmu ditujukan untuk produk cetak, tapi kamu memilih warna RGB. Hal seperti ini, jika tidak diperhatikan akibatnya cukup fatal.
Seperti yang kita tahu, warna adalah salah satu elemen dari identitas brand dari sebuah perusahaan. Jika warna yang kamu terapkan dalam desain tidak akurat sedikit saja, karena kamu salah memilih format warna, maka perusahaan akan tidak puas dengan hasil kerjamu.
Kabar baiknya, kamu bisa mengasah skill desain dan berlatih menerapkan format warna di Kelas Pixel Ninja by Kuncie. Ada banyak pilihan kelas yang bisa kamu ambil, misalnya fundamental graphic design, digital imaging, 3D design, UI/UX design, dan banyak lainnya.
Di Kelas Pixel Ninja by Kuncie, kamu bisa mendapat berbagai promo menarik. Lalu, kamu akan mendapat materi pembelajaran secara lengkap dengan akses seumur hidup. Tak hanya itu, kamu juga akan dibimbing oleh mentor berpengalaman dan mendapat sertifikat. Nah, tunggu apa lagi? Ayo, daftarkan dirimu sekarang juga!